This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 22 Februari 2017

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MEMBELI TAS UNTUK KULIAH, Oleh : Febriliana Wulandari (151005796)

Laporan 2

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MEMBELI TAS UNTUK KULIAH
Oleh : Febriliana Wulandari (151005796)

Tas merupakan benda konvensional yang banyak sekali digunakan oleh berbagai kalangan mulai dari pelajar sampai pekerja. Oleh karena tas merupakan benda yang umum digunakan sebagai wadah untuk membawa suatu barang oleh berbagai kalangan, maka kebutuhan akan tas selalu ada. Lewat survey yang dilakukan terhadap 31 responden bertujuan untuk memberikan informasi bagi para produsen tas, mengenai faktor-faktor yang menjadi pertimbangan utama konsumen dalam membeli tas, biaya yang harus dikeluarkan, dan model tas yang dibeli.

Responden terbanyak adalah perempuan sebanyak 54,8% orang dari 31 responden, kemudian responden laki-laki sebanyak 45,2% orang dari 31 responden.
Tas dengan kualitas yang baik (seperti berbahan tebal, anti air dan tahan lama) merupakan faktor utama konsumen dalam membeli tas (lihat tabel 1). Dimana prosentase jumlah responden yang menyatakan bahwa kualitas tas dianggap sebagai pertimbangan utama mereka dalam membeli tas adalah sebanyak 54,8% orang dari 31 responden. Sedangkan sebanyak 22,6% dari 31 responden menyatakan harga yang murah sebagai pertimbangan utama dalam membeli tas.


Dalam segi biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli tas, dapat diketahui bahwa sebanyak 38,7% orang dari 31 responden mengeluarkan biaya yang cukup mahal untuk membeli tas yaitu Rp.102.000 sd 201.000 . Sedangkan sebanyak 35,5% orang dari 31 responden membeli tas dengan harga yang mahal yaitu > Rp.200.000.

Lewat riset yang dilakukan terhadap 31 responden dapat diketahui bahwa sebanyak 77,4% orang dari 31 responden memilih membeli model tas ransel untuk kuliah. Jumlah ini merupakan jumlah yang cukup signifikan dan menandakan bahwa model tas ransel paling sering digunakan oleh konsumen dan oleh karena itu produsen tas perlu  menjadikan produksi akan tas ransel sebagai prioritas produksi. Sedangkan pembelian kedua untuk model tas sebanyak 12,9% dari 31 resonden membeli model tas shoulder bag.

Kamis, 16 Februari 2017

LAPORAN KONSUMSI BURGER DI KALANGAN MAHASISWA, Oleh : Edeltrudis Nona Ina (151005798)



Laporan 1

LAPORAN KONSUMSI BURGER DI KALANGAN MAHASISWA
Oleh : Edeltrudis Nona Ina (151005798)

1. Pendahuluan
Burger adalah salah satu makanan favorit orang eropa, namun arus teknologi dan informasi membawanya dikenal di seluruh dunia termasuk indonesia. makanan ini kini menjadi makanan yang digemari beberapa orang. Burger yang memilki keistimewaan susunannya yang berlantai-lantai membuat tertarik orang yang memandangnya dan ingin segera mencobanya. Burger termasuk kuliner berkelas,artinya tidak semua masyarakat  atau Mahasiswa dapat menikmatinya. Susunanya berupa daging sapi murni, roti dengan protein tinggi sayur-sayuran pilihan yang kaya vitamin semakin menambah harga makanan ini.
           Umumnya burger dijajakan di hotel, di Mall dan berbagai restoran kelas atas. Jogja merupakan salah satu kota terpelajar, dan ada beberapa mahasiswa yang mungkin belum pernah makan burger karena uang bulannya pas-pasan atau mungkin dengan alasan lain tidak menyukai makanan tersebut.

2. Rumusan masalah
Ø  Berapa mahasiswa Universitas atma jaya yang suka makan burger dan tidak suka?

3. Tujuan penelitian
Ø  Untuk memenuhi tugas mata kuliah riset pasar.
Ø  Termaksimalkannya burger menjadi makanan favorit

4. Metode penelitian
Peneliti membuat  dengan metode kuesioner. Jumlah responden sebanyak 14 orang.


5. Kesimpulan
Dalam laporan ini menyimpulkan bahwa semua masyarakat atau mahasiswa dapat mengkonsumsi burger walaupun harganya tergolong mahal. Dan karena ada beberapa pilihan rasa burgernya maka konsumsi dapat memilih burger yang dia suka, ketersedian berbagai jenis burger.

LAPORAN PRODUK PENCUCI WAJAH, Oleh : Theresia Isabella (151005819)

Laporan 1 
LAPORAN PRODUK PENCUCI WAJAH
Oleh : Theresia Isabella (151005819)


PENDAHULUAN
            Pencuci wajah merupakan produk yang  sangat dibutuhkan kebanyakan orang dalam menjaga kulit wajah agar tetap bersih dan tidak kusam. Selain itu pencuci wajah menjadi produk yang  penting dalam menjaga penampilan, Dalam memilih produk pencuci wajah, konsumen sering kali mencari produk yang sesuai degan jenis kulit mereka.

TUJUAN PENELITIAN
            Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dari 5 produk yaitu: pons,garnier,citra, olay, dan nivea, produk apakah yang paling banyak digunakan, serta alasan seseorang menggunakan produk tersebut.

METODEPENELITIAN
            Metode penelitian yang digunakan adalah random sampling, cara pengumpulan datanya dengan kuesioner.

ANALISIS DATA
            Dari kuesioner yang telah disebarkan, produk yang paling banyak digunakan adalah pons dan yang paling banyak menggunakan produk pons tersebut adalah wanita. Alasan konsumen menggunakan produk pons karena melihat iklan yang ada di tv, internet atau pun majalah.
           
KESIMPULAN
            Dari data yang ada, pons menjadi produk yang banyak digunkana oleh wanita untuk pembersih wajahnya. Dan alasan produk pons tersebut dipilih karena melihat dari iklan yang ada di tv, internet atau pun majalah. 

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA SOSIOLOGI 2015 DALAM MEMILIH PRODUK SHAMPO, Oleh : Jenly Mangalik (151005778)

Laporan 1

Laporan Penelitian Riset Pasar
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Sosiologi 2015
 dalam Memilih Produk Shampo
Oleh : Jenly Mangalik (151005778)
Pendahuluan
Shampo merupakan salah satu produk dengan tingkat persaingan yang sangat ketat. Persaingan di kategori ini diperkirakan tidak akan pernah berakhir, mengingat produk ini termasuk yang dibutuhkan semua orang, tanpa terkecuali (SWA, 2006).
            Persaingan dalam dunia bisnis saat ini semakin lama terasa semakin besar. Persaingan dalam memperebutkan dan mempertahankan konsumen menjadi semakin ketat. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya alternatif produk yang dapat dipilih oleh konsumen. Munculnya produk-produk yang inovatif secara terus-menerus menuntut perusahaan untuk berupaya mengembangkan produk produknya agar tidak tertinggal oleh pesaingnya.
Konsumen dihadapkan dengan banyaknya pilihan produk yang variatif sehingga konsumen memiliki kekuatan yang sangat besar dalam menentukan pilihannya. Khususnya pada produk shampo, dimana semakin banyak jenis dan merek yang beredar di pasaran. Konsumen pun semakin kritis dalam memilih shampoo yang ada. Konsumen akan menggunakan produk shampo yang menurut persepsinya merupakan shampo terbaik (SWA, 2006).
            Maka melalui penelitian ini, penulis ingin melihat faktor apa saja yang mempengaruhi Mahasiswa Sosiologi 2015 dalam memilih produk shampo.

Rumusan Masalah
Faktor apa saja yang mempengaruhi Mahasiswa Sosiologi 2015 dalam memilih produk shampo?

Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui Faktor apa saja yang mempengaruhi Mahasiswa Sosiologi 2015 dalam memilih produk shampo.

Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan metode angket/kuesioner. Metode angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis untuk diisi oleh responden.
Kuesioner terdiri dari sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.

Populasi dan Sampel
Penelitian dilakukan di Mahasiswa Sosiologi 2015 Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Sosiologi 2015 dan sampel diambil sebanyak 20 responden.

Analisis Data
        Pertanyaan kuesioner diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, apa yang dipertimbangkan ketika memilih shampo, dari mana mengetahui produk tersebut dan harga yang rela dikeluarkan untuk membeli sampo, keunggulan produk yang dipilih dan alasan memilih produk tersebut.


.


Kesimpulan
Melalui analisis di atas, dapat di simpulkan bahwa :
  • Faktor yang mempengaruhi Mahasiswa Sosiologi 2015 pada saat membeli shampo adalah keadaan rambut (kering , rontok, dan lain-lain) sehingga diperlukan shampo yang memiliki solusi terhadap masalah rambut.
  • Mereka mengetahui banyak mengenai shampo dari iklan televisi
  • Harga yang mereka pertimbangkan diantara Rp. 10.000 – Rp. 30.000
  • Faktor lain yang mempengaruhi Mahasiswa Sosiologi 2015 dalam memilih shampo yaitu shampo yang lembut, wangi, menghilangkan ketombe, harga terjangkau, memiliki varian dan agar rambut tidak kusam dan rusak.

RISET PADA MARKTING MIX THE BODY SHOP, Oleh : Febriliana Wulandari (151005796)

Laporan 1

RISET PADA MARKETING MIX THE BODY SHOP
Oleh : Febriliana Wulandari (151005796)

 The Body Shop merupakan perusahaan yang sudah terkenal dalam industri kosmetik dan merupakan salah satu pelopor dari green marketing.  Menurut Fabricantand Gould (1993;69) dalam Ferriea Dewi (2005;69), produk dari industri kosmetik merupakan produk yang unik karena selain produk ini memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan mendasar (wanita) akan kecantikan sekaligus sebagai sarana untuk memperjelas identitas dirinya di masyarakat. Pada kondisi masyarakat Indonesia pemilihan kosmetik dianggap sesuatu yang mudah namun sulit, artinya para konsumen dihadapkan oleh banyak produk yang menyebabkan masyarakat menjadi bingung untuk memilihnya, namun apa yang ditawarkan oleh The Body Shop agak berbeda dengan produk lainnya karena menawarkan produk dengan bahan-bahan alami, ramah lingkungan dan no animal testing.
Berikut merupakan hasil penelitian lapangan The Body Shop yang ada di Ambarukmo Plazza Mall Yogyakarta mengenai Marketing Mix yang digunakan,yakni :

1. Produk
Produk-produk The Body Shop dikemas sangat menarik, dan sangat collor full dan selalu di upgrade agar kekinian.
Terbuat dari bahan alami
Dikemas secara unik dan menarik
Halal
Bahan baku diambil dari berbagai belahan dunia
Shopping bag terbuat dari kertas daur ulang

2. Promosi
The Body Shop hampir setiap bulan melakukan promosi dan memberikan promo khusus di event tertentu ex : Vals day, Xmas Day, etc. Promo berbentuk mulai dari potongan harga, pijat gratis, dll.

·       Event
The Body Shop sering melakukan event2 menarik, ex :
1. Plant a tree, save the planet!
2. Wateraid
3. Tutorial Make Up
4. AnitaWeek

3. Tempat
The Body Shop memilih memasarkan produk nya di berbagai pusat perbelanjaan di seluruh Indonesia.

4.  Harga
More Than IDR 50000

The Body Shop VS Other
Terbuat dari bahan alami dari seluruh dunia
Promo yg dilakukan unik
Event menarik
Recycling bottle
Kemasan unik
Gift Wrap

Berikut merupakan kuesioner terhadap 10 pengunjung The Body Shop Ambarukmo Plazza Mall Yogyakarta ;
NO
pertanyaan
Jawaban ‘Ya’
Jawaban ‘Tidak’
1
Apakah anda mengetahui bahwa produk The Body Shop yaitu produk yang ramah lingkungan?
4
6
2
Apakah anda merasa aman dan nyaman saat menggunakan produk The Body Shop
7
3
3
Apakah anda membeli produk The Body Shop karena mendapat rekomendasi teman / kerabat?
6
4


Berdasarkan kuesioner terhadap 10 responden yang datang ke The Body Shop, hal ini membuktikan bahwa 6 dari 10 pengunjung tidak mengetahui bahwa produk The Body Shop yaitu produk yang ramah lingkungan. Ini berarti The Body Shop harus lebih memperhatikan sosialisasi produk kepada konsumen agar konsumen mengetahui bahwa produk The Body Shop yaitu produk yang ramah lingkungan. Kemudian 7 dari 10 pengunjung merasa aman dan nyaman saat menggunakan produk The Body Shop. Ini berarti The Body Shop telah berhasil menghantarkan nilai produk kepada konsumen. Lalu 6 dari 10 pengunjung membeli produk The Body Shop karena mendapat rekomendasi teman atau kerabatnya. Ini berarti The Body Shop berhasil dalam membuat konsumen merasa puas, sehingga konsumen yang satu merekomendasikan kepada konsumen lainnya.